Syahadatterdiri dari dua kalimat persaksian yang disebut dengan Syahadatain, yaitu: Ayshadu An-la ilaha illallah yang artinya saya bersaksi tiada tuhan selain Allah, Wa Ayshadu Anna Muhammada Rasulullah yang artinya dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. (Hamid Ahmad At-Thahir, 2010).
Berdoa, bagi umat Islam, merupakan salah satu bentuk penyerahan diri kepada Sang Pencipta. Manusia sebagai makhluk yang lemah selalu meminta sesuatu kepada Allah setiap orang berharap doanya dikabulkan. Nah, Nabi Muhammad SAW dalam sejumlah hadis telah menjelaskan waktu-waktu tertentu untuk berdoa. Waktu itu disebut sebagai waktu yang paling mustajab untuk dikabulkan oleh ini sepuluh di antara waktu-waktu terbaik untuk berdoa. Baca Juga 6 Doa untuk Orang yang Menikah, Ada Doa Agar Cepat Punya Keturunan! 1. Saat azan McEachanSalah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah saat mendengar azan berkumandang. Ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwatkan oleh Abu Daud. ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا Terjemahan "Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang." HR. Abu Daud No. 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata "Hasan Shahih" 2. Jeda antara azan dan ikamahpixabay/aamiraimerMenunggu waktu salat punya banyak kelebihan. Rasulullah SAW turut bersabda dalam hadis bahwa jeda antara azan dan ikamah sebagai waktu yang tepat untuk berdoa. Ini berdasarkan hadis dari Anas bin Malik RA. لدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة Terjemahan "Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak." HR. Tirmidzi No. 212, ia berkata "Hasan Shahih" 3. Sujud dalam salatUnsplash/Levi ClancyMakna sujud sebagai waktu hamba-Nya merendahkan diri di hadapan Allah SWT, menjadi waktu yang tepat untuk berdoa. Ini disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadis melalui Abu Hurairah RA. أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ, فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ Terjemahan "Saat yang paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud maka hendaklah kalian memperbanyak doa ketika sujud." HR. Muslim No. 482 4. Sebelum salam pada salat wajibIlustrasi. Warga mulai salat berjamaah di masjid. IDN Times/Hana Adi Perdana Doa yang dipanjatkan setelah menunaikan salat wajib lima waktu juga lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Hadisnya yakni قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات Terjemahan "Ada yang bertanya Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda "Di akhir malam dan di akhir shalat wajib." HR. Tirmidzi No. 3499 Kendati demikian, sebagian ahli fikih menyebut bahwa berdoa di akhir salat tidak disyariatkan. Mereka mengambil dasar dari Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 103, di mana Allah SWT berfirman "Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah." Baca Juga Bacaan dan Arti Doa Qunut Nazilah untuk Penangkal Virus Corona 5. Malam Lailatul Qadarunsplash/Rifky Nur SetyadiLailatul Qadar jadi momentum berharga bagi kaum muslim pada setiap bulan Ramadan. Ibadah yang dilakukan pada malam-malam ganjil menurut surah Al-Qadr ayat 3 disebut lebih baik "dari seribu bulan." Selain itu, Rasulullah SAW turut menjelaskan bahwa doa-doa di Lailatul Qadar mudah diijabah. Ini sesuai dengan hadis oleh Aisyah RA. قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني Terjemahan "Aku bertanya kepada Rasulullah Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda Berdoalah Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni [Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”].”HR. Tirmidzi No. 3513, Ibnu Majah No. 3119, At Tirmidzi berkata "Hasan Shahih" 6. Sepertiga malam terakhirSuasana masjid di Palembang tanpa salat tarawih di bulan ramadan IDN Times/Feny Maulia AgustinSepertiga waktu malam terakhir, terutama di bulan Ramadan dan Lailatul Qadar, jadi waktu terbaik memanjatkan doa. Ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له Terjemahan “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni"." HR. Bukhari No. 1145, Muslim No. 758 7. Pada hari JumatIlustrasi abdghatSebutan hari Jumat sebagai Sayyidul Ayyam arti pemimpinnya hari jadi alasan bahwa Jumat memiliki keutamaan ketimbang hari-hari lain. Salah satunya yakni doa akan lebih mudah dikabulkan. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها Terjemahan "Rasulullah SAW menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda "Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta". Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” HR. Bukhari No. 935, Muslim No. 852 ,dari sahabat Abu Hurairah RA 8. Saat akan berbuka ArdityWaktu berpuka puasa jadi simbol kemenangan manusia setelah seharian berperang dengan hawa nafsu. Seiring harapan bahwa ibadah puasa diterima oleh Allah SWT, doa orang berpuasa saat berbuka rupanya dijamin terkabul. ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم Terjemahan "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doa orang yang berpuasa ketika berbuka, doa pemimpin yang adil dan doa orang yang terzalimi." HR. Tirmidzi No. 2528, Ibnu Majah No. 1752, Ibnu Hibban No. 2405, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi 9. Ketika turun KucukparmaksizHujan adalah salah satu nikmat dan rezeki dari Allah SWT kepada segenap alam. Baginda Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk berdoa ketika hujan turun. ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء ، و تحت المطر Terjemahan "Doa tidak tertolak pada dua waktu, yaitu ketika azab berkumandang dan ketika hujan turun." HR Al Hakim No. 2534, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ No. 3078 10. Pada Hari ArafahRibuan umat muslim memadati padang Arafah, Arab Saudi, saat wukuf, Sabtu 5/11. Jutaan umat muslim dari berbagai negara mengikuti prosesi puncak haji 1432 H. ANTARA FOTO/Prasetyo UtomoSelanjutnya,waktu-waktu baik untuk berdoa agar diijabah adalah pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum Idul Adha. Tanggal 9 Zulhijahjuga dikenal sebagai Hari Arafah, di mana para jamaah haji menunaikan ibadah wukuf di Padang Arafah, خير الدعاء دعاء يوم عرفة Terjemahan "Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah." HR. At Tirmidzi No. 3585, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi Baca Juga Niat Puasa Sunah di Bulan Dzulhijjah dan Doa yang Mudah Diamalkan
Adzanmulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah.Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu masuknya waktu salat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke masjid untuk melakukan salat berjamaah. Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu salat telah
Antara Azan dan Iqomah, Waktu Terkabulnya Doa Bismillah, walhamdulillah was sholaatu was salam ala Rasulillah, waba’du. Ada hadis shahih yang menjelaskan bahwa saat-saat antara azan dan iqomah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا “Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” HR. Ahmad. Memilih waktu yang tepat dalam berdoa, adalah diantara penyebab terkabulnya doa. Salah satu waktu tersebut adalah, antara azan dan iqomah; yakni *sesudah azan, sampai sebelum iqomat. *Lihat keterangan ini di Mengingat antara azan dan iqomah adalah waktu yang sangat terbatas, maka prioritaskanlah ibadah yang dianjurkan oleh dalil untuk dilakukan pada saat itu, seperti saat- saat antara azan dan iqomah, syariat menganjurkan berdoa dan sholat sunah rawatib. Bila waktu mencukupi, maka bisa dipergunakan untuk melakukan ibadah lain, seperti membaca Alquran dan yang lainnya. Inilah kaidah penting dalam beribadah, mendahulukan amalan ibadah yang terbatas waktunya daripada ibadah yang leluasa waktunya. Dengan mengetahui kaidah ini, insyaallah seorang akan proposional dalam beribadah kepada Allah. Syaikh Sulaiman bin Muhammad An-Najran menjelaskan dalam buku beliau “Al-Mufadholah Fil Ibadaat’’, أداء العبادات في وقتها المحدد مع حصول الكراهة بل مع الوقوع في المحظور أفضل وأولى من أدائها خارج وقتها مع انعدام الكراهة أو المحظور, لأن الوقت أهم الشروط في العبادات Menunaikan ibadah pada waktunya yang sudah ditentukan, meski bersamaan dengan itu harus menerjang yang makruh atau bahkan yang terlarang, adalah lebih afdhol dan lebih utama daripada menunaikannya di luar waktunya, meski tanpa terterjang tindakan yang makruh atau terlarang. Karena waktu adalah syarat terpenting dalam ibadah. Al-Mufadholah Fil Ibadaat, hal. 989 Terlebih bila tak harus menerjang yang makruh atau terlarang saat mengerjakan ibadah pada waktu yang ditentukan syariat, tentu lebih afdhol. Untuk Siapa Waktu Mustajab ini? Kesempatan mendapatkan waktu mustajab berdoa, saat antara azan dan iqomat ini berlaku untuk orang yang menunggu iqomat di masjid atau untuk umum? Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah nomor 127856 dijelaskan, والأصل عدم تقييد ذلك بمن كان داخل المسجد، فالحديث أخبر أن هذا الوقت من أوقات الإجابة فمن جمع شروط الدعاء المستجاب ودعا في هذا الوقت ترجى له الإجابة ـ سواء أكان داخل المسجد أم لا ـ وكذلك يستجاب للمرأة في بيتها إذا دعت في هذا الوقت Pada dasarnya hadis Anas bin Malik di atas tidak menunjukkan keutamaan ini hanya berlaku untuk yang berada di masjid saja. Hadis di atas mengabarkan bahwa inilah diantara waktu mustajab. Siapa yang terpenuhi syarat-syarat terijabahi doa, lalu dia berdoa pada waktu tersebut, maka diharapkan doanya terkabul. Baik dia sedang berada di masjid atau di luar masjid. Demikian doanya para wanita yang sholat di rumah juga terijabahi, bila ia berdoa pada waktu tersebut. Imam Syaukani menerangkan dalam “Nailul Author”, الحديث يدل على قبول مطلق الدعاء بين الأذان والإقامة وهو مقيد بما لم يكن فيه إثم أو قطيعة رحم، كما في الأحاديث الصحيحة Hadis tersebut menunjukkan terkabulnya doa secara umum yang dipanjatkan pada waktu itu yakni antara azan dan iqomat. Asal doa tidak mengandung unsur dosa atau memutus silaturahim, sebagaimana dijelaskan dalam hadis-hadis shahih. Nailul Author, hal. 264, terbitan Baitul Afkar Ad-dauliyah. Meskipun demikian, orang-orang yang bersegera ke masjid kemudian menunggu iqomat, doanya lebih berpotensi terkabul, daripada yang berdoa di luar masjid. Hal ini mengingat faktor-faktor terijabahi doa berikut Pertama, faktor tempat. Doa yang dipanjatkan di tempat yang mulia seperti masjid, akan lebih terijabahi. Kedua, faktor waktu. Doa yang dipanjatkan di waktu mustajab seperti antara azan dan iqomat atau yang lainnya, akan lebih berpeluang terkabul daripada yang tidak. Ketiga, kondisi orang yang berdoa. Seperti berdoa saat sedang puasa, saat safar atau saat terdesak. Keempat, sifat doa. Seperti doa yang disertai asma-ul husna, doa-doa dari Al Quran / Hadis, atau doa yang tidak mengandung dosa. Orang yang berdoa saat antara azan dan iqomat, sementara dia duduk di dalam masjid menunggu dikumandangkan iqomat, setidaknya padanya terkumpul dua faktor terkabulnya doa, yaitu faktor tempat dan waktu. Sehingga doanya akan lebih berpeluang terkabul. Sebagai penitup, perlu kita ingat bahwa sebagian ulama menegaskan, kaum laki yang tidak sholat berjamaah di masjid tanpa uzur, tidak mendapatkan kesempatan mustajab ini. Wallahua’lam bis showab. Ditulis oleh Ustadz Ahmad Anshori, Lc Pengasuh PP. Hamalatul Quran DIY Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK 🔍 Abu Lahab Adalah, Jatah Daging Untuk Yg Berkurban, Karma Membuang Kucing, Innalillahiwainnailaihirojiun Doa, Menghadapi Persalinan Menurut Islam, Arti Mimpi Melihat Hari Kiamat KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
Apabilamu'adzin mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah, dia mengucapkan asyhadu alla ilaha illallah, Apabila mu'adzin mengucapkan Asyhadu anna Muhammadarrasulullah, dia mengucapkan asyhadu anna muhammadarrasulullah, Apabila mu'adzin mengucapkan hayya 'alashshalah, dia mengucapkan la haula wala quwwata illa billah,
HomeAdzanDoa Ketika Mendengar Adzan Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah Keutamaan Mencium Jari Jempol Dan Mengusapkannya Ke Mata Saat Adzan Lsm Aqila Quds Doa Ampuh Mengusap Mata Ketika Mendengar Adzan Agar Mata Tetap Sehat Selamanya Youtube Hukum Mengusap Kedua Mata Saat Mendengar Azan Kitab Allah Kutipan Agama Agama Nasihat Sahabat Bismillah Kapan Zikir Agung Ini Diucapkan Apakah Zikir Agung Ini Lebih Tepatnya Dibaca Sebelum Hayya Alash Sholaah Ataukah Sesudah Muazin Selesai Azan Bismillah Was Shalatu Was Salamu Ala Rasulillah Jakarta - Waktu azan diketahui bagi umat muslim sebagai salah satu waktu yang istimewa. Terutama waktu di antara azan dan iqamah disebut dalam hadits sebagai waktu yang mustajab untuk memanjatkan SAW bersabda,إِنَّ الدُّعَاءَ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ، فَادْعُواArtinya "Doa antara azan dan iqamah tidak ditolak, maka berdoalah kamu," HR Ahmad.Mendiang Syekh Ali Jaber pun membagikan salah satu lafal yang dapat diamalkan saat azan. Salah satu keutamaannya bahkan segala dosa yang telah lalu bagi yang mengerjakannya akan diampuni oleh Allah SWT."Diampuni segala dosa lalu. Amalan kecil dan sederhana tapi ampunan doa banyak. Ini manfaat kita hayati azan. Sebab banyak orang saat azan tapi cakap-cakap," ungkap Syekh Ali Jaber, sebagaimana yang dilihat detikcom dalam channel YouTube Dakwah Elite, Senin 13/12/2021.Bunyi doa saat azan yang dimaksud oleh Syekh Ali Jaber dapat mengampuni dosa yang lalu bagi pembacanya adalah sebagai berikut,"Wa anna asyhadu allaa illaaha illallaah wa anna muhammadar rasuulullah radhitubillahi rabba wa bimuhammadin rasula wa bil islamidina," tutur kelahiran Madinah ini pun menjelaskan kapan waktu yang tepat membaca doa saat azan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa doa tersebut dapat dibaca setelah muadzin atau orang yang melakukan azan membaca lafaz sholawat pada setelah lafaz أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ, اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah."Sebelum muazin disebutkan 'Hayya 'alashshalaah', sebelum kita jawab, 'Lahaula wala quwata ila billah', kita baca dulu bacaan doa saat azan," kata Syekh Ali Jaber juga menjelaskan jawaban tiap panggilan azan yang dilafalkan oleh muazin. Hal ini didasarkan pada hadits berikut,إِذا سمِعْتُمُ النِّداءَ، فَقُولُوا كَما يقُولُ المُؤذِّنُArtinya "Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin," HR Bukhari dan Muslim.Adapun bacaan azan lengkap yang dilafalkan oleh muazin setiap mendekati waktu masuknya salat adalah sebagai berikut,٢x اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ٢x أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ٢x اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ٢x حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ٢x حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ١x اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ١x لَا إِلَهَ إِلَّااللهُLatinAllaahu Akbar, Allaahu Akbar 2xAsyhadu allaa illaaha illallaah. 2xAsyhadu anna Muhammadar rasuulullah. 2xHayya 'alashshalaah 2xHayya 'alalfalaah. 2xAllaahu Akbar, Allaahu Akbar 1xLaa ilaaha illallaah 1xArtinyaAllah Maha Besar, Allah Maha BesarAku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain AllahAku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan AllahMarilah SholatMarilah menuju kepada kejayaanAllah Maha Besar, Allah Maha BesarTiada Tuhan selain AllahSebagai penutup, Syekh Ali Jaber menyebutkan keutamaan bagi umat muslim yang mengikuti muadzin hingga selesai. Artinya, mulai dari menjawab panggilan azan hingga membaca doa setelah azan."Terjamin dapat syafaatku Nabi Muhammad SAW. Kita ikut muadzin saat azan sampai selesai, tidak sampai lima menit, akan dihalalkan syafaat," tandasnya. rah/lus Bismillah. Ustadz, apa yang harus kita jawab ketika adzan pas “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaah”? karena sepengetahuan saya ada 3 syarat doa terkabul dan salah satunya, menjawab lafaz “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaah”. Syukron. Hilya –Makassar. Jawaban Allaahu a’lam dengan bacaan yang Anda maksudkan, namun sebagian ulama menyebutkan sunatnya membaca bacaan khusus tatkala muazin usai membaca lafal azan “Asyhadu an laa ilaaha illallaah”, dan “Asyhadu anna muhammadan Rasulullaah”, sebagaimana yang disebutkan dalam HR Muslim 386 dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa yang mengucapkan bacaan -tatkala mendengar muazin- أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله رضيت بالله ربا وبمحمد رسولا وبالإسلام دينا Asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lahu, wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu, radhiitu billaahi rabban, wa bi muhammdin rasuulan, wa bil-islaami diina; maka dosa-dosanya akan terampuni”. Para ulama tersebut menyatakan bahwa bacaan ini dibaca tatkala muazin usai mengumandangkan dua kalimat syahadat, tepat setelah lafaz “Asyhadu anna muhammadan Rasulullaah”. Lihat Al-Majmu’ –Imam Nawawi; 2/87-88 , Syarh al-Mumti’- Ibnul-Utsaimin 2/86, Liqa’ al-Baab al-Maftuuh –Ibnul-Utsaimin liqa’ 156/26, dan Al-Masaail al-Muhimmah fil-Adzaan wal-Iqaamah- al-Tharifi; 108. Namun ulama yang lain juga menyebutkan bahwa bacaan ini hendaknya dibaca setelah muazin selesai mengumandangkan azan secara keseluruhan, yakni dibaca beserta doa setelah azan yang biasa dibaca setelah muazin mengucapkan lafal azan terakhir “Laa ilaaha illallaah”. lihat Tuhfatul-Ahwadzi 1/529. Kesimpulannya Inilah salah satu doa yang diucapkan saat azan, kapan seseorang membacanya tatkala azan baik ketika muazin usai membaca dua kalimat syahadat atau setelah selesai mengumandangkan azan, maka semua tetap disunahkan, insya Allah. Adapun pernyataan bahwa bacaan tersebut merupakan salah satu dari 3 syarat terkabulnya doa, maka tidak benar, karena tidak adanya dalil yang menunjukkan hal tersebut, hanya saja, siapa yang mengamalkannya tentu telah menambah ketaatan dan ibadah kepada Allah, yang bisa menjadi salah satu penguat untuk mustajabnya doa, bukan syarat mustajabnya, wallaahu a’lam. Dijawab Oleh Ustadz Maulana La Eda Lc Alumni Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah, saat ini menempuh S2 di fakultas yg sama ————– Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama islam, silahkan ke ➡ PertanyaanAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Pak cara menjawab adzan yang benar? Ada ustadz yang bilang seperti bacaan adzan, kecuali bagian hayya alashshalah dan hayya alalfalah. Ada ustadz yang bilang bagian kalimat syahadat, dijawab dengan asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh, radhitu billahi rabba, wa bimuhammadin rasula, wa bil islami apa jawaban untuk bagian ash shalatu khairu minannaum? Ust. Farid Nu’man Hasan HafizhahullahWa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa umum, cara menjawab adzan adalah SAMA dengan yang diucapkan muadzin. Berdasarkan hadits shahih berikutإِذا سمِعْتُمُ النِّداءَ، فَقُولُوا كَما يقُولُ المُؤذِّنُJika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin. Bukhari no. 611 dan Muslim no. 318Rinciannya ada dalam hadits lainnya. Yaitu sebagai berikutDari Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabdaإِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ فَقَالَ أَحَدُكُمْ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ“Apabila muadzin mengucapkanAllahu Akbar, Allahu Akbar, kemudian salah seorang dari kalian menjawab dengan Allahu Akbar, Allahu Akbar,apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah, dan dia menjawab asyhadu alla ilaha illallah,Apabila muadzin mengucapkan Asyhadu anna Muhammadarrasulullah, dan dia menjawab asyhadu anna Muhammadarrasulullah,apabila muadzin mengucapkan hayya alashshalah, dan dia menjawab dengan la haula wala quwwata illa billah,apabila muadzin mengucapkan hayya alal falah, dan dia menjawab dengan la haula wala quwwata illa billah,apabila muadzin mengucapkan Allahu akbar Allahu akbar, dan dia menjawab dengan Allahu Akbar Allahu akbar,apabila muadizn mengucapkan la ilaha illallah, dan dia menjawab dengan la ilaha illallah secara ikhlas dari dalam hatinya, maka niscaya dia akan masuk surga.” Muslim no. 385Rincian di atas sangat detail, jelas, dan jawaban untuk Ash Shalatu Khairum Minan Naum?Jawabannya adalah SAMA yaitu Ash Shalatu khairum Minan Naum, dalilnya adalah keumuman perintah Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam dalam haditsإِذا سمِعْتُمُ النِّداءَ، فَقُولُوا كَما يقُولُ المُؤذِّنُJika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin. Bukhari no. 611dan Muslim no. 318Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin Rahimahullah berkataالصحيح أن يقال مثل ما يقول الصلاة خير من النوم ؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول Yang BENAR, adalah menjawab dengan ucapan yang sama Ash Shalatu Khairum Minan Naum, karena Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin. Asy Syarh Al Mumti’, 2/84Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah mengatakanومن ذلك إذا قال المؤذن لصلاة الفجر الصلاة خير من النوم ، فإنه يستحب لسامعه أن يتابعه بمثلها فيقول الصلاة خير من النوم .Maka, jika muadzin saat adzan Shubuh mengucapkan Ash Shalatu Khairum Minan Naum, maka disunnahkan bagi pendengarnya mengikuti seperti yang diucapkan muadzin, Ash Shalatu Khairum Minan Naum. Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 81427Ini juga dikatakan kalangan Malikiyah. Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 2/273Ada yang menjawab dengan Shadaqta wa BarartaPara ulama telah menjelaskan bahwa jawaban ini dan semisalnya tidak memiliki dasar yang Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkataلا أصل لما ذكره في الصلاة خير من النوم Tidak ada dasarnya tentang apa yang diucapkan pada kalimat Ash Shalatu Khairum Minan Naum. At Talkhish Al Habir, 1/378Imam Ash Shan’aniy Rahimahullah berkataوهذا استحسان من قائله ، وإلا فليس فيه سنة تعتمدUcapan ini dianggap baik oleh pengucapnya, jika tidak, maka tidak ada sunnah yang bisa dijadikan pegangan. Subulussalam, 1/190Doa sesudah AdzanVersi 1Dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabdaمَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ“Barang siapa berdo’a setelah mendengar adzan ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA’WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL QAA’IMAH. AATI MUHAMMADANIL WASIILATA WALFADLIILATA WAB’ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII WA’ADTAH Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah perantara dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Maka ia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” Bukhari no. 614Boleh di tambahkan dengan kata INNAKA LAA TUKHLIFUL MII’AAD. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dan Syaikh 2Dari Sa’ad bin Abi Waqash Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabdaمن قَال حِينَ يسْمعُ المُؤذِّنَ أَشْهَد أَنْ لا إِله إِلاَّ اللَّه وحْدهُ لا شَريك لهُ، وَأَنَّ مُحمَّداً عبْدُهُ وَرسُولُهُ، رضِيتُ بِاللَّهِ ربًّا، وبمُحَمَّدٍ رَسُولاً، وبالإِسْلامِ دِينًا، غُفِر لَهُ ذَنْبُهُ ” رواه مسلم.“Barang siapa yang membaca saat mendengar muadzin asyhadu anlaa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu, wa anna Muhammadan abduhuu wa rasuuluh. Radhiitu billaahi Rabba wa bimuhammadir Rasuulaa, wa bil islaami diinaa Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan UtusanNya. Aku rela Allah sebagai Rabb, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama, maka diampunilah dosanya.” MuslimBacaan ini, para ulama berbeda pendapat apakah dibaca setelah adzan atau setelah muadzin membaca syahadat?Imam Ali Al Qari, dalam Mirqah Al Mafatih, mengatakan ini dibaca setelah adzan. Sementara Imam An Nawawi, mengatakan ini dibaca setelah muadzin membaca syahadat. Ini juga yang dipilih oleh Syaikh Al Albani dan Syaikh Wallahu A’lam.
Inikarena waktu antara adzan dan iqmat merupakan waktu mustajab untuk memanjatkan Doa Setelah Adzan: Bacaan Lengkap, Arti, dan Keutamaannya | Sekali Klik, Dunia dalam Genggaman
Jakarta - Ketika masuknya sholat lima waktu yang ditandai dengan berkumandangnya adzan, Rasulullah menganjurkan umat Islam untuk mejawab kalimat adzan bersama muadzin orang yang adzan. Kemudian bila adzan telah selesai, maka hendaklah untuk membaca doa serta bershalawat kepada Nabi SAW. Bagaimana bacaan doa mendengar adzan?Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, menjelaskan bahwa adzan adalah panggilan atau seruan untuk mendirikan sholat dan menandakan bahwa telah masuknya waktu sholat. Selain itu, bacaan adzan tidaklah sembarangan melainkan terangkai lafaz-lafaz saat adzan dibentangkan oleh muadzin, sepatutnya bagi kaum muslim untuk mengulang kalimat adzan tersebut. Sebagaimana Rasulullah menganjurkannya dalam hadits riwayat dari Abu Said Al-Khudri إِذَا سَمِعْتُمُ النَّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُArtinya "Apabila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin." HR Bukhari & MuslimLalu Apa yang Mesti Dilafalkan ketika Mendengar Adzan?Masih dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, disebutkan dalam sebuah hadits bahwa bila mendengar lantunan adzan, hendaklah seseorang menjawab kalimat adzan seperti yang muadzin katakan, kecuali dalam beberapa dan jawaban adzan tercantum dalam hadits riwayat Umar bin Khattab, bahwasanya Nabi SAW bersabdaإِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُArtinya "Apabila muadzin mengucapkan 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allah Mahabesar... Allah Mahabesar' Lalu salah seorang kamu mengucapkan 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allah Mahabesar... Allah Mahabesar,'ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،Artinya 'kemudian muadzin mengucapkan 'Asyhadu an laa ilaaha illa Allah... Aku bersaksi tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah' dan dia berkata 'Asyhadu an laa ilaaha illa Allah... Aku bersaksi tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah,'ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله ، قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهArtinya 'kemudian muadzin mengucapkan 'Asyhadu anna muhammadan rasuulullah... Aku bersaksi Muhammad adalah Rasulullah' dan dia berkata 'Asyhadu anna muhammadan rasuulullah... Aku bersaksi Muhammad adalah Rasulullah,'ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ،Artinya 'lalu muadzin berkata 'hayya 'alash sholaah... Marilah menuju shalat' dan dia berkata 'laa hawla wa laa quwwata illa billah... Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah,'ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ،Artinya 'kemudian muadzin mengucapkan 'hayya 'alal falaah... Marilah menuju kemenangan' dan dia berkata 'laa hawla wa laa quwwata illa billah... Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah,'ثُمَّ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ،Artinya 'kemudian muadzin mengucapkan 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allah Mahabesar... Allah Mahabesar' dan dia berkata 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allah Mahabesar... Allah Mahabesar,'ثُمَّ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،Artinya 'lalu muadzin berkata 'laa ilaaha illa Allah... Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah' dan dia berkata 'laa ilaaha illa Allah... Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah,'مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَArtinya dari dalam hatinya, niscaya dia masuk surga." HR MuslimSyaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan bahwa di akhir hadits, Nabi SAW menyatakan bila mereka yang menjawab adzan dengan ikhlas mengharap ridha Allah SWT dan tanpa paksaan, maka orang itu akan diperkenankan memasuki dan Shalawat setelah Mendengar AdzanDisebutkan dalam buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, doa setelah adzan yang Rasulullah contohkan dalam hadits adalah sebagai berikutاللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِAllahumma rabba hadzihi ad-da'wati at-taammati wash sholaatil qaa'imati aati muhammadan al-wasiilata wal fadhiilata wab'atshu maqaaman mahmuudan alladzi wa'adtahArtinya "Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkan untuknya kedudukan terpuji yang Engkau janjikan." Dari Jabir bin Abdullah, HR BukhariSelain doa, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr mengatakan bagi kaum muslim yang mendengar lantunan adzan juga dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi SAW. Dan utamanya dengan membaca shalawat Ibrahimiyah, sesuai perkataan Nabi SAW dalam hadits"Apabila kamu mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku." Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, HR MuslimBerikut lafaznya shalawat ibrahimiyah mengutip buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ جَيْدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌAllahumma shalli 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa shallayta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa baarakta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiidArtinya "Ya Allah, limpahkan shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan shalawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung."Itulah penjelasan mengenai doa mendengar adzan, dimulai dari lafaz dan jawabannya, serta doa dan sholawat yang dilafalkan setelah adzan berkumandang. Semoga bisa diamalkan ya!
diriwayatkandari nabi khidhir as. bahwa ia berkata: "barangsiapa yang mendengar bacaan muadzin "asyhadu anna muhammadan rasulullah", lalu ia berdoa "marhaban bihabibiy waqurrati ainiy muhammadibni abdillah saw.", lalu mengecup dua jari jempolnya dan diletakkan (diusapkan) ke kedua matanya, maka ia tidak akan mengalami buta dan sakit mata
- Ketika adzan berkumandang, setiap muslim yang mendengarkan dianjurkan menjawabnya dengan bacaan doa sesuai sunnah. Berikut ini doa mendengar adzan dan bacaan sendiri merupakan seruan bagi kaum muslim untuk menunaikan ibadah salat fardu. Panggilan azan dikumandangkan muazin dari masjid atau musala setiap memasuki waktu salat lima waktu. Berdasarkan sejarahnya, azan pertama kali disyariatkan kepada umat Islam pada 2 hijriah. Hal itu bermula ketika Nabi Muhammad mencari cara untuk memberitahukan pengingat waktu salat. Sebelumnya, setiap hari umat Islam selalu berkumpul di masjid untuk menunggu datangnya waktu salat. Ketika sudah masuk waktu salat, semua orang langsung salat begitu saja, tanpa penanda apa pun. Seiring meluasnya penyebaran Islam, banyak penganutnya yang tinggal jauh dari masjid, termasuk para sahabat nabi. Karenanya, beberapa sahabat mengusulkan kepada Nabi Muhammad agar membuat tanda waktu salat. Setelah melalui musyawarah bersama para sahabat nabi, diputuskanlah adanya bacaan tertentu sebagai pengingat waktu salat. Usulan ini disampaikan oleh Umar bin Khattab dalam diskusi tersebut. Adapun lafal azan sendiri awalnya disampaikan oleh Abdullah bin Zaid. Ia mengusulkan bacaan azan kepada Nabi Muhammad setelah mendapat mimpi bertemu seseorang yang mengajarinya suatu bacaan dengan suara lantang. Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad telah mendapat wahyu tentang azan. Oleh karenanya, beliau membenarkan apa yang disampaikan oleh Abdullah bin Zaid. Rasulullah SAW berkata "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah di samping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu karena dia memiliki suara yang amat lantang,” Abu Daud, Tirmidzi, Bukhari, Ahmad, dan Baihaqi.Baca juga Bilal bin Rabbah Bekas Budak yang Mengumandangkan Azan Pertama Khutbah Jumat Singkat Suara Adzan dan Keutamaan Mendengarkan Azan Adab Mendengarkan Suara Azan dan Bacaan untuk Menjawab Seruan Azan Doa Mendengar Adzan & Artinya Ketika mendengar azan, setiap muslim disunahkan menjawab setiap lafal yang diucapkan muazin. Dilansir NU Online, seorang ulama bernama Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, dalam kitabnya berjudul isâlatul Muâwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah Dar Al-Hawi, 1994 94, meriwayatkan petunjuk tentang bacaan yang sebaiknya diucapkan pada saat dan setelah adzan سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل "لا حول ولا قوة إلا بالله" وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه فصل على النبي صلى الله عليه وسلم Artinya “Dan apabila Anda mendengar suara adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ dan .حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ. “Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.” Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Demikian pula ketika mendengar seruannya اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ “Ash-shalatu khairun minan naum.” Shalat lebih baik dari pada tidur pada azan Subuh, ucapkanlah صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ “Shadaqta wa bararta.” Engkau benar dan engkau telah berbuat kebajikan. Selesai itu, bacalah shalawat untuk Nabi SAW.” Dari kutipan di atas dapat diuraikan urutan bacaan menjawab azan sebagai berikut1. Mengucapkan bacaan sama persis seperti yang dilafalkan muazin, segera setelah ia selesai mengumandangkan bacaan mulai dari اللّهُ أَکْبَرُ، اللّهُ أَکْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar lalu أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ Asyhadu alla ilaha illallah dan أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ Asyhadu alla ilaha illallah hingga أَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللّهِ Asyhadu anna muhammadar rasulullah. Masing-masing bacaan tersebut diucapkan sebanyak 2 Ketika muazin selesai mengumandangkan حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ Hayya 'alasshalaah dan حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Hayya 'alal falaah, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.3. Ketika azan subuh, muazin menambahkan kedua bacaan di atas poin kedua dengan bacaan اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ Ash-shalatu khairun minan naum. Setelah muazin mengucapkan bacaan tersebut, jawablah dengan صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ Shadaqta wa bararta.Sebagai penutup azan, setelah muazin melontarkan bacaan اللّهُ أَکْبَرُ، اللّهُ أَکْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar dan لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ Laa ilaahaa illallah, jawablah dengan bacaan yang sama persis. Doa Setelah Adzan Lengkap Setelah azan selesai berkumandang, umat muslim juga disunahkan untuk merapal doa tertentu. Berdasarkan hadis sahih Bukhari, seorang muslim yang mengucapkan doa setelah azan dijanjikan bakal mendapat syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat nanti. Dari Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda "Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan dengan doa Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wabatshu maqāmam mahmūdanil ladzī waattah,’ niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat," Bukhari.Detail doa setelah azan adalah sebagai berikutاللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا Bacaan latinnya "Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti sayyidanā muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wabatshu maqāmam mahmūdanil ladzī waattah, innaka lā tukhliful mī’ād. Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā."Artinya, "Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang berdiri, berikanlah wasilah [tempat di surga] dan keutamaan kepada Nabi Muhammad saw. Bangkitkan ia pada kedudukan terpuji [hak syafa’at] yang Kaujanjikan. Sungguh, Engkau tidak akan menyalahi janji. Tuhanku, ampunilah dosaku dan [dosa] kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku disebutkan pula dalam kitab Jami'ul Ahadits, terdapat doa khusus setelah azan magrib, yakni اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ Bacaan latinnya "Allahumma hadza iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii"Artinya “Ya Allah, ini adalah [saat] datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.” Setelah azan Subuh, umat muslim juga disunahkan merapal doa khusus. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Muin, halaman 280, berikut doanya اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي Bacaan latinnya "Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lîArtinya “Ya Allah, ini adalah [saat] datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”Baca juga Lafadz Bacaan Adzan Subuh Arab, Latin, dan Terjemahannya Bacaan Lafadz Adzan dan Iqomat Arab, Latin, serta Artinya - Pendidikan Penulis Abdul HadiEditor Iswara N Raditya
KlQ4. eh0pft40m7.pages.dev/397eh0pft40m7.pages.dev/53eh0pft40m7.pages.dev/3eh0pft40m7.pages.dev/346eh0pft40m7.pages.dev/172eh0pft40m7.pages.dev/405eh0pft40m7.pages.dev/677eh0pft40m7.pages.dev/112eh0pft40m7.pages.dev/770eh0pft40m7.pages.dev/395eh0pft40m7.pages.dev/918eh0pft40m7.pages.dev/871eh0pft40m7.pages.dev/204eh0pft40m7.pages.dev/314eh0pft40m7.pages.dev/392
doa ketika adzan asyhadu anna muhammadarrasulullah