Sejarahsebagai ilmu dapat kita lihat dari beberapa ciri. Pertama, sejarah merupakan ilmu empiris. Sebagai ilmu sejarah termasuk ilmu-ilmu empiris (bahasa Yunani . emperia . berarti pengalaman). Pengalaman itu direkam dalam dokumen. Dokumen-dokumen itulah yang diteliti sejarahwan untuk menemukan fakta. Fakta-fakta itulah yang diinterpretasi.
Sejarah seni adalah sebuah studi untuk mempelajari perkembangan seni dan konteks gayanya. Termasuk diantaranya genre, desain, format dan gaya seni.[1] Hal ini termasuk diantaranya mempelajari seni dalam aliran yang utama seperti lukisan, patung, dan arsitektur. Beberapa seni dalam aliran yang lebih kecil seperti seni keramik, furnitur, dan seni dekorasi lainnya juga dipelajari dalam sejarah seni. Venus de Milo di Museum Louvre Sejarah seni mencakup beberapa metode untuk mempelajari seni rupa; yang secara umum berarti mempelajari penggunaan seni dan arsitektur. Aspek dari disiplin ilmu ini sering kali daling tumpang tindih antara satu dan lainnya. Seorang Sejarawan seni Ernst Gombrich pernah berkata, "cabang ilmu sejarah seni sangat mirip dengan Galia yang dibagi menjadi tiga pada masa Julius Caesar, yang setiap daerahnya dihuni oleh tiga suku yang berbeda i connoisseurs orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah seni, ii kritikus seni, dan iii sejarawan seni dari kalangan akademiss".[2] Sebagai sebuah disiplin ilmu, sejarah seni berbeda dengan kritik seni, yang lebih mementingkan hubungan antara nilai artistik dari suatu karya individu dengan gaya lainnya, atau mendukung gaya atau gerakan tersebut; dan teori seni yang lebih memfokuskan terhadap sifat dasar seni. Salah satu cabang dari ilmu ini adalah estetika, yang termasuk diantaranya menyelidiki teka-teki kesempurnaan seni dan mencoba menentukan inti dari kecantikan. Secara teknis, sejarah seni tidak membahas hal tersebut, karena sejarawan seni lebih menggunakan metode sejarah untuk menjawab pertanyaan seperti Bagaimana cara seniman menciptakan karya mereka?, Siapa penyandang dana mereka?, Siapa guru mereka?, Siapa penontonnya?, Siapa murid mereka?, Kejadian sejarah apa yang mempengaruhi karya seni mereka?, dan bagaimana hubungan para seniman dengan karya mereka?. Banyak pertanyaan seperti ini dipertanyakan apakah dapat dijawab dengan memuaskan tanpa memikirkan pertanyaan mendasar mengenai sifat asli seni itu sendiri. Sayangnya jurang perbedaan antara sejarah seni dan filosofi seni estetika menghalangi tercapainya kepuasan tersebut.[3]
Contohnya sejarah Eropa, sejarah Asia, sejarah Timur Tengah, sejarah Amerika Latin, sejarah Timur-Jauh, sejarah Asia Tenggara, sejarah Afrika Utara, dan sebagainya. Dalam hal ini sejarah regional juga bisa menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang-lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakteristik baik fisik maupun sosial-budayanya.
Jakarta - Detikers, sejarah merupakan cabang dari ilmu sosial yang fokus pada investigasi, pengkajian, dan meneliti peristiwa-peristiwa pada masa lampau. Pada perkembangannya, ada konsep mengenai sejarah sebagai seni. Kira-kira apa pengertian sejarah sebagai seni?Sebelum itu, konsep mengenai sejarah sebagai seni merupakan bagian dari berbagai konsep lain. Seperti, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai fakta dan peristiwa, dan sejarah sebagai cerita atau kisah. Oleh karena itu, sejarah memang memiliki sudut pandang dan lingkup kajian yang sangat buku Menyusur Peristiwa, Kisah, dan Seni dalam Sejarah Paket C Setara SMA/MA 2017 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan jika sejarah sebagai seni adalah konsep mengenai ilmu sejarah yang mengedepankan nilai-nilai estetika dalam penelitian dan sebagai seni tidak dilihat dan dipandang dari perspektif nilai-nilai etik dan logika. Akan tetapi, nilai-nilai estetika digunakan untuk melihat konsep dan substansi yang terkandung di dalam ilmu sejarah. Kemudian, sejarah sebagai seni disebabkan oleh kerangka penulisan dari kisah sejarah itu mana seorang ahli sejarah atau sejarawan ketika memilih topik cenderung tidak dapat menggunakan ilmu dasar yang dimilikinya saja. Namun, akan menggunakan ilmu-ilmu sosial lain untuk mengelaborasi dan menentukan sumber-sumber sejarah apa yang harus dicari serta dalam Sejarah Sebagai SeniAda empat unsur penting dalam konsep sejarah sebagai seni, yaitu Intuisi Sejarawan harus memiliki intuisi, naluri, dan ilhan yang sesuai untuk dapat menuliskan genealogi sejarah dengan tepat serta objektif Imajinasi Sejarawan harus memiliki sisi imajinatif dalam menuliskan karya sejarah Emosi Sejarawan harus membawa dan melibatkan emosi dari pembaca dalam menulis kisah sejarah Gaya Bahasa Sejarawan harus menggunakan majas atau gaya bahasa agar diksi dan kalimat yang digunakan dalam karya sejarah mudah dibaca oleh pembacaAkan tetapi, sejarah sebagai seni memiliki beberapa kekurangan yaitu kehilangan pada ketepatan dan objektivitasnya. Alasannya, seni merupakan hasil imajinasi. Sementara ketepatan dan objektivitas merupakan hal yang diperlukan dalam penulisan sejarah. Semoga menambah wawasan detikers! Simak Video "Cekrak-cekrek Berfoto di Depan Monumen Bersejarah, Bali" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Sejarahtermasuk seni, hal ini karena dalam penulisan sejarah? Melibatkan para seniman yang memahami sejarah Dapat menjadi sumber penting bagi pembuatan film atau pementasan Merupakan hasil imajinasi, emosi, dan gaya bertutur hanya pada pelaku sejarah Melibatkan imajinasi, emosi dan gaya bertutur yang khas Memiliki alur atau jalan cerita yang menggerakkan emosi penelitinya Jawaban yang benar
- Sejarah sebagai seni merupakan sebuah kategori dalam penulisan sejarah yang kaya akan objek penelitian. Hal ini seiring dengan luasnya ruang lingkup soal definisi seni. Sejarah dianggap sebagai sebuah seni karena memiliki proses pengumpulan data yang dianggap sebagai intinya. Baca juga Unsur Ruang Dalam Pelajaran SejarahSejarah sebagai seni Sejarah merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan. Selain itu, sejarah juga dianggap memiliki unsur seni. Oleh sebab itu, banyak sejarawan menilai bahwa sejarah adalah bagian dari seni. Adapun salah satu alasan sejarah dianggap sebagai seni adalah karena memiliki proses pengumpulan data dan informasi yang cukup panjang. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menegaskan bahwa sejarah sebagai seni, yakniMemerlukan intuisi Menurut Kuntowijoyo, sejarah dianggap sebagai seni karena sejarah memiliki intuisi di dalamnya. Artinya, sejarawan atau penulis sejarah memerlukan intuisi yang berbentuk pemahaman langsung dan memakai insting selama proses penelitian. Adapun bentuk intuisi sejarah ini berupa data yang diingat ketika bekerja keras dengan informasi yang ada. Memerlukan imajinasi Imajinasi menjadi indikasi bahwa sejarah merupakan sebuah seni. Baca juga Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu

Sebuahbahasa,termasuk bahasa arab,pada awalnya bermula dari bahasa lisan (lughah al-Nutq) yang digunakan para pemakai bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya,sebelum pada tahap selanjutnya,bahasa itu dikodifikasi atau dibukukan dalam bentuk bahasa tulis (lughah kitabah).Asumsi ini diperkuat dengan bukti realistis yang menunjukkan betapa banyak bahasa yang telah pernah berkembang lalu

Sejarah perlu dipelajari, dan ini bukan tanpa alasan. Selain bisa melacak kebenaran peristiwa yang terjadi di masa lalu, belajar sejarah juga menjadi penting karena bisa membantu kita untuk mengetahui asal-usul sesuatu. Seperti dari mana asalnya, apa yang mendasari proses berdirinya, kapan, dan sebagainya. Sebagai ilmu, sejarah tersendiri terbagi ke dalam beberapa bagian, baik sebagai ilmu itu sendiri, sebagai peristiwa, sebagai kisah, ataupun sebagai seni. Nah, jika dalam pembahasan sebelumnya kita telah berkenalan dengan sejarah sebagai kisah dan peristiwa, kali ini kita akan menelaah lebih jauh mengenai sejarah sebagai seni. Apa maksudnya? Sejarah sebagai seni pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana sebuah peristiwa atau kisah itu ditulis. Artinya, seorang sejarawan dalam menulis harus memiliki Intuisi, Imajinasi, Emosi dan Gaya bahasa yang baik. Jadi bukan sembarang tulis tanpa ada dasar pemikiran didalamnya. Intuisi bisa diartikan sebagai kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung mengenai sebuah topik yang diteliti; Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan masuk ke dalam penulisan tersebut; Gaya bahasa merupakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan; sedangkan imajinasi adalah kemampuan untuk mengembangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Intuisi diperlukan oleh sejarawan saat memilih topik hingga merangkai seluruh fakta menjadi sebuah kisah. Sedangkan imajinasi dibutuhkan dalam menyusun fakta-fakta sejarah yang berhasil ditemukan agar menjadi utuh dan bulat sehingga mudah dipahami. Baca juga Memahami Sejarah Sebagai Kisah dan Peristiwa Perlu diketahui, bahwa konstruksi atau gambaran sejarawan tentang sebuah peristiwa tidak bisa sama persis dengan peristiwa yang sebenarnya, karenanya sejarawan membutuhkan imajinasi untuk merangkai fakta-fakta sejarah yang sudah tersedia. Hal ini tentu saja tidak mudah. Karena artinya seorang sejarawan harus memiliki jiwa seni yang tinggi. Namun di saat yang bersamaan tidak bisa sembarangan. Katakan saja agar tulisan yang ia buat menjadi menarik untuk dibaca. Seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah – selain dari dokumen atau data-data, dengan tujuan tidak membuat sejarah itu terdengar kaku atau membosankan. Singkat kata, sejarah sebagai seni erat kaitannya dengan kemampuan seorang sejarawan dalam menuliskan kembali sebuah peristiwa menjadi bacaan yang tidak hanya mudah dipahami tetapi juga menarik untuk dibaca. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsKelas 10SejarahSejarah dan SeniSejarah IPSSejarah Sebagai SeniSejarawan You May Also Like Manajemeninformasi teknologi. B. Seni dan Ilmu Manajemen. Manajemen adalah suatu fenomena sosial yang telah ada sejak adanya seseorang menggunakan orang lain untuk memenuhi keinginanya, dalam hal ini manajemen, adalah seni. Seni merupakan suatu keterampilan seseorang untuk mencapai hasil nyata sesuai dengan yang diharapkan. Apa Itu Penelitian Sejarah?Pengertian Penelitian Sejarah Menurut Ahli1. Alfian dalam Santoso 20062. Yatim Rianto 19963. Donald Ary, dkk 19804. Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen5. E. H. Carr6. John W. Best 1997Tujuan Penelitian SejarahManfaat Penelitian SejarahTahapan dalam Penelitian Sejarah1. Heuristik Pengumpulan Sumber 2. Verifikasi Kritik Sejarah 3. Interpretasi4. Historiografi Penulisan Sumber Primer dan Sekunder 1. Sumber Primer2. Sumber Sekunder Contoh Topik Penelitian Sejarah Penelitian sejarah merupakan salah satu metodologi penelitian yang dilakukan oleh akademisi, baik itu mahasiswa maupun dosen dan para ahli untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan melakukan evaluasi dengan sistematis yang mana tujuannya untuk mendapat gambaran, menjelaskan, dan juga memahami peristiwa. Proses penelitian sejarah harus berdasarkan fakta yang terjadi sehingga tidak ada manipulasi data atau kontrol variabel dalam bentuk apapun seperti dalam penelitian eksperimental lainnya. Mengapa demikian? Hal ini karena penelitian sejarah merupakan metodologi penelitian yang mencoba merekonstruksi apa yang terjadi dari beberapa periode waktu tertentu dan juga ditangkap dengan lengkap dan seakurat mungkin sehingga tercapai tujuan akhir penelitian sejarah yakni membuat orang mengenal dan belajar mengenai masa lalu. Tapi apa sebenarnya penelitian sejarah itu? Untuk mengetahui apa itu penelitian sejarah, apa pengertian penelitian sejarah menurut para ahli, apa saja tujuan penelitian sejarah, apa saja manfaat penelitian sejarah, bagaimana tahapan dalam penelitian sejarah, hingga sumber serta contoh penelitian, simak secara lengkap melalui artikel di bawah ini! Apa Itu Penelitian Sejarah? Penelitian sejarah atau yang juga disebut dengan riset sejarah merupakan salah satu metode penelitian yang meneliti mengenai apa yang terjadi di masa lalu atau di masa lampau. Penelitian sejarah merupakan riset yang mana terjadinya upaya untuk mempelajari, memahami, dan juga menafsirkan peristiwa dari masa lalu. Dengan melakukan penelitian sejarah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mencapai wawasan dan dapat menyimpulkan mengenai orang atau pelaku dan juga bagaimana kejadian di masa lalu yang pernah terjadi. Setelah itu, penelitian sejarah tersebut juga dibandingkan dan juga ditambahkan dengan bagaimana peristiwa masa lalu yang pernah terjadi tersebut membawa pengaruh bagi peristiwa masa kini. Oleh sebab itu, melakukan penelitian ini bukan hal mudah dan harus dilakukan dengan berbagai langkah dan tahapan yang didampingi atau bahkan dilakukan oleh sejarawan. Penelitian sejarah bisa meliputi berbagai hal dari berbagai tema, kejadian, atau pokok bahasan lainnya. Misalnya meneliti mengenai bagaimana sejarah kerajaan Indonesia, bagaimana sejarah penjajahan di Tanah Air, bagaimana sejarah seorang tokoh dengan berbagai karyanya, dan lain sebagainya. Sehingga dapat diamati bahwa data penelitian yang dibutuhkan di dalam penelitian ini biasanya tergantung pada data primer yang berupa catatan peristiwa secara langsung, data berupa arsip, misalnya dokumentasi resmi, catatan pribadi, catatan saksi mata, dan lain sebagainya. Data primer tersebut juga dapat didukung dengan data sekunder yang berupa informasi dari orang yang tidak menyaksikan peristiwa tersebut, misalnya ensiklopedia, surat kabar, atau buku pelajaran. Data yang didapatkan pada penelitian sejarah tadi juga biasanya tunduk terhadap kritik eksternal atau dari proses verifikasi keaslian atau validitas sumber dan juga kritik internal yang berasal dari eksplorasi makna sumber. Karena penelitian sejarah mengungkap masa lampau, sehingga di dalam penelitian ini, biasanya terdapat dimensi waktu dan tempat serta kronologi sederhana yang tidak dianggap sebagai penelitian sejarah karena tidak dapat menafsirkan peristiwa. Dengan adanya penelitian sejarah yang berlangsung tersebut, maka laporan penelitian yang disusun dapat dipertanggungjawabkan dan bahkan memiliki bukti kuat yang mampu menjelaskan kronologis atau rentetan peristiwa di masa lalu, sebagai bukti bahwa narasumber terlibat di dalam kejadian secara langsung, baik itu manusia, foto, hasil rekaman, dan lain sebagainya. Jika ditinjau dari bagaimana segi sejarahnya maka penelitian sejarah ini biasanya memiliki ketergantungan yang berlebihan terhadap berbagai sumber sekunder, yang mana penelitian sejarah tersebut tidak dapat menerima data historis pada nilai nominal karena banyak buku harian memoar, repost, dan juga kesaksian tertulis yang berguna untuk kepentingan penulis dan sumber data. Di dalam penelitian sejarah ini, peneliti harus jeli untuk menarik kesimpulan dari seluruh isi sumber sejarah yang berhasil ditemukan kemudian analisis dilakukan untuk keperluan proses menceritakan kembali peristiwa bersejarah sesuai dengan kondisi ketika peristiwa tersebut terjadi di masa lalu. Diperlukan juga penekanan untuk menafsirkan dokumen, buku harian, surat kabar, dan sejenisnya yang kemudian menjadi sumber sejarah yang valid dengan menggunakan sumber data baik itu primer maupun sekunder. Perlu juga digarisbawahi bahwa sumber yang didapatkan harus berasal dari sumber yang berkredibilitas yang dipercaya, sehingga dibutuhkan dua sumber yaitu primer dan sekunder untuk membantu dan mendukung topik penelitian diangkat kembali dan dibahas di masa kini. Pengertian Penelitian Sejarah Menurut Ahli Setelah memahami pengertian penelitian sejarah secara umum, Anda juga harus mengetahui bagaimana pengertian penelitian sejarah menurut para ahli. Berikut merupakan pendapat beberapa ahli mengenai penelitian sejarah. 1. Alfian dalam Santoso 2006 Menurut Alfian, penelitian sejarah merupakan seperangkat aturan dan prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengujikan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan. 2. Yatim Rianto 1996 Yatim Rianto berpendapat bahwa penelitian sejarah berbeda dengan penelitian yang lain. Penelitian sejarah merupakan tx post facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap suatu variabel, sebagaimana dalam penelitian eksperimental. 3. Donald Ary, dkk 1980 Donald Ary berpendapat bahwa penelitian sejarah merupakan sebuah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam meneliti, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru. 4. Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen Menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen, penelitian sejarah adalah sebagai penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian sejarah mencoba merekonstruksi apa yang terjadi pada masa lalu selengkap dan seakurat mungkin dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. 5. E. H. Carr E. H. Carr mengungkapkan bahwa penelitian sejarah sebagai suatu proses sistematis dalam mencari data agar dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang fenomena dari masa lalu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari suatu institusi, praktik, tren, keyakinan, dan berbagai isu dalam pendidikan. 6. John W. Best 1997 Menurut John W. Best, penelitian sejarah yang merupakan rekaman prestasi manusia. Bukan semata-mata sebagai daftar rentetan peristiwa secara kronologis saja, namun merupakan gambaran melalui berbagai hubungan yang benar-benar manunggal antara manusia, peristiwa, waktu, dan juga tempat. Objek observasi penelitian sejarah tidak dapat dipandang secara terpisah atau sepotong-potong karena tidak ada orang yang dapat dijadikan subjek penelitian sejarah tanpa memperhitungkan bagaimana interaksinya dengan gagasan, gerakan, atau intuisi yang hidup pada zamannya. Baca Juga Reduksi Data Pengertian, Tujuan, Langkah-Langkah, dan Contohnya Distribusi Probabilitas Pengertian, Karakteristik, Macam, dan Contohnya Validasi Data Penelitian Pengertian, Metode, dan Contoh Lengkap Tujuan Penelitian Sejarah Dari pengertian penelitian sejarah yang telah dibahas di atas, maka didapatkan bahwa tujuan penelitian sejarah ini tentu dilakukan agar membuat orang di masa kini sadar mengenai bagaimana kejadian atau peristiwa di masa lalu. Mengapa demikian? Berikut adalah pentingnya manusia mengenal peristiwa di masa lalu belajar dari kegagalan dan juga belajar dari kesuksesan di masa lalu yang dapat dihindari atau diterapkan di masa kini, dari peristiwa yang berlangsung atau terjadi di masa lalu tersebut, maka peristiwa tersebut dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada saat ini, peristiwa masa lalu bisa dijadikan sebuah ilmu untuk memprediksi suatu peristiwa atau kejadian di masa kini, peristiwa atau kejadian masa lalu bisa digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan atau tren yang terjadi di masa kini, dan peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa digunakan untuk memahami praktik dan juga bagaimana kebijakan pendidikan di masa kini secara lebih lengkap dan mendalam. Manfaat Penelitian Sejarah Selain memiliki tujuan, penelitian sejarah tentu juga memiliki manfaat tersendiri bagi peneliti atau banyak orang. Karena pada dasarnya, penelitian sejarah ini kemudian digunakan sebagai pembanding oleh catatan peristiwa sejarah dan kegiatan yang terjadi di sekitarnya dengan cara membantu dan mengatur peristiwa bersejarah secara berurutan. Tujuannya adalah untuk melestarikan data historis sehingga tidak hilang dan bisa diabadikan. Oleh sebab itu, setidaknya ada kelebihan dan juga kelemahan dalam melakukan riset menggunakan metode penelitian sejarah ini. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan dari dilakukannya penelitian sejarah penelitian ini tidak terlibat di dalam situasi yang dipelajari, para peneliti tidak melakukan interaksi langsung dengan subjek penelitian, analisis data historis yang diperoleh dapat membantu menjelaskan bagaimana peristiwa saat ini dan juga peristiwa di masa depan yang akan terjadi. Selain memiliki kelebihan, penelitian sejarah ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti data historis yang dikumpulkan atau didapatkan tidak lengkap dan bahkan rentan terhadap waktu, misalnya saja dokumen yang dapat hancur karena perang, bencana alam, kebakaran, dan lain sebagainya dari waktu ke waktu, dapat menjadi bias dan korup sehingga dapat rusak, misalnya di dalam buku harian, surat kabar, dan media lainnya yang dipengaruhi oleh orang yang menulis, penelitian sejarah menjadi kategori penelitian yang kompleks dan luas karena di dalam topik penelitian tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan dianalisis lebih dalam, salah satunya misalnya studi masyarakat. Tahapan dalam Penelitian Sejarah Sama halnya seperti metodologi penelitian lainnya, penelitian sejarah juga dilakukan berdasarkan tahapan dalam penelitian sejarah. Berikut merupakan beberapa tahapan atau langkah penelitian sejarah. 1. Heuristik Pengumpulan Sumber Sebelum tahap heuristik atau pengumpulan sumber sejarah, hal yang perlu dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian sejarah adalah menentukan topik sejarah untuk diteliti. Peneliti dianjurkan untuk memilih topik baru yang mana di dalamnya melibatkan berbagai peristiwa sejarah dan sifatnya penting dan bahkan belum pernah terpecahkan sebelumnya. Pemilihan topik ini memang sebaiknya mencari yang menarik dan mudah didapatkan. Baru setelah itu, peneliti bisa mengumpulkan sumber sejarahnya yang mana dimulai dari mencari sumber baik itu dalam bentuk lisan, tulisan, dan benda pendukung lainnya. Sumber penelitian yang dikumpulkan bisa dari sumber primer dan sekunder. Prinsipnya, semakin banyak sumber sejarah yang ditemukan, maka proses penelitian sejarah dan data yang diperoleh akan semakin kaya dan semakin baik. 2. Verifikasi Kritik Sejarah Setelah melakukan pengumpulan sumber, tahap selanjutnya yakni mulai melakukan verifikasi. Verifikasi tersebut menentukan keaslian dan validitas sumber data yang telah diperoleh. Sehingga data yang didapatkan dan menjadi sumber sejarah memang valid, bisa dipercaya, dan bisa dipertanggungjawabkan. Validitas sumber data ini penting dalam penelitian sejarah karena untuk menentukan bagaimana kualitas penelitian tersebut dilakukan, sehingga diperlukan proses verifikasi. 3. Interpretasi Tahapan selanjutnya dalam penelitian sejarah adalah tahap interpretasi. Tahap interpretasi ini merupakan tahapan dimana semua sumber sejarah yang sudah selesai diverifikasi akan ditafsirkan oleh peneliti. Penafsiran ini berdasarkan semua informasi dari sumber sejarah yang didapatkan. Dalam prosesnya, diperlukan waktu yang cukup panjang karena membutuhkan pemikiran objektif dan logis. 4. Historiografi Penulisan Terakhir adalah proses historiografi atau penulisan yang mana peneliti melakukan penulisan berdasarkan pada hasil interpretasi sumber sejarah. Kemudian penulisan tersebut juga harus ditulis secara sistematis dan sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku, mulai dari struktur penulisan, bahasa, pemilihan diksi, dan lain sebagainya. Baca Juga Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh Penjelasannya Objek Penelitian Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Lengkap Subjek Penelitian Pengertian, Fungsi, dan Contohnya Sumber Primer dan Sekunder Sumber dari data penelitian ini sangat penting untuk diperhatikan yang mana sangat berpengaruh pada hasil penelitian. Sumber dalam penelitian sejarah ini dibedakan menjadi dua jenis, yang pertama adalah sumber primer dan yang kedua merupakan sumber sekunder. 1. Sumber Primer Sumber primer merupakan sumber sejarah asli yang didapatkan langsung dari pihak yang mengalami peristiwa sejarah di masa lampau. Bentuk dari sumber primer ini beragam, bisa dalam bentuk dokumen tertulis, hasil wawancara, dan juga benda-benda. Hasil wawancara bisa dari rekaman suara atau video yang mana pelaku sejarah menjadi narasumber dalam wawancara tersebut sehingga yang disampaikan selama wawancara adalah valid dan asli, sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Sumber primer juga bisa berasal dari benda, yang mana menjadi bukti terjadinya peristiwa, misalkan candi, keris, mata uang, dan lain sebagainya yang benar-benar ada dan berlaku di masa lalu. Sumber primer ini menjadi sumber utama atau yang diprioritaskan para peneliti karena terbukti valid dan dalam mendapatkan datanya, diperlukan upaya atau usaha yang lebih keras karena memang tidak mudah dalam mendapatkan datanya. 2. Sumber Sekunder Jenis sumber penelitian yang kedua adalah sumber sekunder yang biasanya berbentuk tulisan yang ditulis setelah peristiwa di masa lalu terjadi, sehingga sumber sekunder ini sangat umum ditemukan dalam bentuk tulisan. Misalnya ulasan sebuah buku, surat kabar, artikel ilmiah, ulasan literatur, biografi, dan lain sebagainya. Di masa yang serba digital seperti saat ini, tak menutup kemungkinan sumber sekunder ini disajikan dalam bentuk video misalnya film dokumenter mengenai peristiwa, suatu tokoh, dan lain sebagainya sehingga dapat mendukung sumber primer. Contoh Topik Penelitian Sejarah Ada berbagai penelitian sejarah di Indonesia yang dilakukan dan dijadikan sebuah karya ilmiah atau bahkan dijadikan sebuah literatur. Misalnya mengenai masuknya kerajaan Islam di Indonesia, bagaimana penjajahan sebelum kemerdekaan, peristiwa G30S-PKI, bagaimana perkembangan agama di Indonesia, dan lain sebagainya. Bahkan banyak pula penelitian sejarah tentang adat atau suku di suatu daerah di Indonesia, penyebaran wilayah di Indonesia, berdirinya suatu organisasi atau komunitas, bagaimana kehidupan para raja di Indonesia, bagaimana sejarah atau biografi tokoh berpengaruh di Indonesia misalnya Presiden Soekarno, para pahlawan, dan lain sebagainya yang dirangkai dan dikemas dalam bentuk penelitian sejarah. Pertanyaan Seputar Penelitian Sejarah Apa yang dimaksud dengan penelitian sejarah?Menurut Yatim Rianto, penelitian sejarah berbeda dengan penelitian yang lain. Penelitian sejarah merupakan tx post facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Baca definisi, manfaat, contoh topik penelitian sejarah pada artikel! Apa contoh penelitian sejarah?Contoh topik penelitian sejarah diantaranya penelitian sejarah tentang adat atau suku di suatu daerah di Indonesia, penyebaran wilayah di Indonesia, dan lainnya. Apa tujuan dari penelitian sejarah?Salah satu tujuan penelitian sejarah bisa digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan atau tren yang terjadi di masa kini. Lihat tujuan lainnya pada artikel! Artikel Terkait Penelitian Kuantitatif Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian Eksperimen Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian Empiris Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian Pengembangan Tujuan, Ciri-Ciri, Alasan, dan Caranya Penelitian Kualitatif Pengertian Menurut Ahli, Jenis, dan Karakteristik Venusde Milo di Museum Louvre Sejarah seni merupakan sebuah studi untuk mempelajari perkembangan seni dan konteks gayanya. Termasuk diantaranya genre, desain, format dan gaya seni. [1] Hal ini termasuk diantaranya mempelajari seni dalam aliran yang utama seperti lukisan, patung, dan arsitektur. Sejarah juga termasuk seni. Hal ini karena dalam penulisan sejarah.... A. Melibatkan para seniman yang memahami sejarah B. Dapat menjadi sumber penting bagi pembuatan film atau pementasan C. Merupakan hasil imajinasi, emosi, dan gaya bertutur para pelaku sejarah D. Melibatkan imajinasi, emosi, dan gaya bertutur yang khas E. Memiliki alur jalan cerita yang menggerakkan emosi penelitiannya Table of Contents Show Pengertian Sejarah Sebagai Seni Contoh Sejarah Sebagai Seni1. Tarian Tradisional2. Seni Patung3. Seni Pahat4. Seni Arsitektur5. Pakaian AdatKonstruk Baru Sejarah SeniRekomendasi Buku & Artikel TerkaitMengapa sejarah juga termasuk seni?Apakah sejarah itu termasuk seni?Apa contoh sejarah sebagai seni?Apa saja unsur sejarah sebagai seni? Sejarah Sebagai Seni – Sejarah seni adalah sebuah kategori penulisan sejarah yang kaya dengan objek penelitian. Hal ini seiring dengan luasnya ruang lingkup definisi seni. Dalam perkembangan terbaru, karya sejarah seni lebih mudah ditemukan dalam bentuk karya ilmiah di universitas, baik tulisan skripsi, tesis, atau disertasi. Dalam mencermati perkembangan yang menggembirakan tersebut, diperlukan upaya-upaya untuk membuat karya sejarah seni yang lebih berkualitas dan lebih menarik untuk satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan merekonstruksi sejarah seni dalam konstruk sejarah visual. Rekonstruksi sejarah seni dalam konstruk sejarah visual memerlukan penggunaan sumber visual sebagai sumber utama penulisan sejarah dan metode penelitian visual sebagai metode yang dipilih. Dengan menggunakan metode ini, sejarah seni yang dihasilkan menjadi kaya akan fakta visual, baik gambar-gambar bergerak maupun gambar-gambar Sejarah Sebagai SeniCiri-Ciri Sejarah Sebagai SeniContoh Sejarah Sebagai Seni1. Tarian Tradisional2. Seni Patung3. Seni Pahat4. Seni Arsitektur5. Pakaian AdatKonstruk Baru Sejarah SeniRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku Terkait Tarian DaerahMateri Terkait Tarian DaerahPengertian Sejarah Sebagai Seni Sejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu kemampuan menulis yang baik dan juga menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Jadi, sebenarnya istilah ini sangatlah melekat dalam diri seorang yang berprofesi seni sejarawan karena mereka sering kali menceritakan kisah-kisah menulis kisah sejarah tersebut tentunya seorang sejarawan tidak sembarangan agar tulisan yang ia buat menjadi menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah. Hal ini karena apabila hanya mementingkan data-data, akan sangat kaku dan pembaca pun akan cepat memperlihatkan, sebagaimana karya-karya kategori sejarah lainnya, seperti sejarah politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan, dan sejarah ekonomi, karya-karya sejarah seni pada umumnya masih menjadikan sumber tertulis sebagai sumber utama penulisan atau bahkan sumber satu-satunya dalam merekonstruksi sejarah demikian, karya sejarah seni lebih banyak lahir dalam bentuk konvensional, sebagaimana yang dapat dilihat dewasa ini, yakni karya sejarah yang secara substansial didominasi oleh deskripsi atau narasi yang bersifat tertulis. Padahal, kenyataan memperlihatkan bahwa sumber-sumber yang dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah seni tidak hanya berupa sumber juga, sumber benda, sumber lisan, dan sumber visual, bahkan keberadaan sumber visual semakin hari tampak semakin mendominasi sumber sejarah untuk kepentingan rekonstruksi sejarah, termasuk di dalamnya sejarah seni. Disadari atau tidak, saat ini pun manusia modern tengah memasuki era yang dinamakan era kebudayaan nirkertas atau paperless umum, sumber visual, memiliki dua pengertian besar. Dalam arti luas, sumber visual mencakup semua sumber sejarah, baik sumber tertulis, sumber lisan, maupun sumber benda, atau sejalan dengan pengertian visual menurut Barnard 199811-18, yakni, “everything that can be seen“. Dalam pengertian sempit, sumber visual hanya mencakup sumber-sumber berbentuk gambar, baik bergerak maupun tidak bergerak, seperti foto, lukisan, ukiran, dan visual tersebut tersaji bisa dalam bentuk CD-ROMs, DVDs., video tapes, photographic data-bases, internet search engines, maupun digital archives. Untuk selanjutnya, sumber visual yang dimaksud dalam tulisan ini lebih dimaksudkan sebagai sumber visual dalam pengertian sempit, yakni sumber-sumber sejarah berbentuk gambar, baik bergerak maupun tidak penggunaan sumber visual serta derasnya realitas kemunculan sumber visual sebagai sumber sejarah secara eskplisit memperlihatkan medan tantangan yang perlu dijawab untuk menjadikan sejarah seni tidak sekadar tetap eksis tetapi juga mampu tampil semakin menarik, enak dilihat dan dibaca, serta mudah dipahami atau dalam bahasa Kuntowijoyo 200816 menjadikan pembaca cerita sejarah “tergugah, merasa, dan mengalami”. Dengan demikian, sejarah seni pun diharapkan akan lebih mampu memenuhi tiga fungsi sejarah, sebagaimana dikemukakan McCullagh 2010301-303 yakni membangun identitas, mengidentifikasi tren-tren, serta memberi pelajaran tentang argumentasi tentu dapat dikedepankan tentang faktor penyebab masih minimnya penggunaan sumber visual sebagai sumber sejarah serta belum populernya konstruk sejarah visual dalam rekonstruksi sejarah seni. Namun, satu hal yang sulit terbantahkan bahwa besar kemungkinan kondisi tersebut disebabkan oleh belum adanya pemahaman yang baik tentang keberadaan sumber visual, penggunaan sumber visual sebagai sumber sejarah, serta yang lebih penting, pemahaman tentang sejarah visual, baik yang menyangkut konsep, konstruk maupun metode ini tentu bisa dipahami karena penulisan sejarah dalam konstruk sejarah visual, termasuk di dalamnya sejarah seni, terbilang masih sangat langka, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Dalam perkembangan paling mutakhir, institusi di luar negeri yang secara intens terus berupaya mengembangkan sejarah visual adalah Shoah Foundation Institute for Visual History and Education pada University of Southern California, Amerika yang bersifat non profit ini didirikan pada 1994 oleh sutradara terkenal Steven Spielberg. Sejarah visual yang dikembangkan Shoah difokuskan kepada pembuatan testimoni mereka-mereka yang berhasil selamat dari berbagai peristiwa penting, khususnya yang berupa bencana-bencana kemanusian, seperti pembersihan etnis, tahanan perang, dan kejahatan dari upaya tersebut, sejak tahun 1994 hingga 1999 atau selama kurang lebih lima tahun, Shoah berhasil mengumpulkan rekaman hasil wawancara dalam bentuk gambar bergerak, yang berasal dari 56 negara dan tersajikan dalam 32 bahasa, seperti bahasa Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Spanyol, hingga bahasa Denmark, Kroasia, Rusia, Bulgaria, Portugis, dan sebagai seni adalah kemampuan seorang sejarawan dalam menulis yang memiliki beberapa ciri. Perlu kalian ketahui bahwa ada empat ciri yang terdapat dalam sejarah sebagai seni. Apa sajakah itu?Berikut ini merupakan penjelasan selengkapnya mengenai ciri-ciri sejarah sebagai seniIntuisi, yaitu kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung mengenai sebuah topik yang yaitu luapan perasaan yang berkembang dan masuk ke dalam penulisan bahasa, yaitu cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk yaitu saya pikiran untuk mengembangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman Sejarah Sebagai SeniBerikut ini lima contoh sejarah sebagai seni dan sedikit Tarian TradisionalContoh pertama sejarah sebagai seni adalah tarian tradisional. Jika kita amati secara teliti, nilai yang terkandung dalam tarian tradisional atau tarian adat tidak hanya sebagai hiburan atau kesenian saja, tetapi ada unsur sejarah di dalamnya. Dalam tarian tradisional yang biasa kita lihat, terkandung unsur-unsur emosi, imajinasi, intuisi dan gaya Seni PatungContoh sejarah sebagai seni yang kedua yakni seni patung. Beberapa peninggalan sejarah yang ada di Indonesia dibuat dengan perwujudan patung. Patung tersebut memiliki keindahan dalam bentuknya, tetapi di dalamnya juga terkandung unsur-unsur sejarah. Oleh karena itu, patung termasuk ke dalam contoh sejarah sebagai Seni PahatSeni pahat merupakan salah satu contoh dari sejarah sebagai seni. Seni pahat bisa kita jumpai di beberapa peninggalan sejarah yang berupa candi-candi maupun arca. Seni pahat dibuat dalam bentuk tiga dimensi biasanya berupa relief-relief gambar hewan maupun lainnya. Untuk mempelajari dan menelitinya dibutuhkan imajinasi dan emosi di Seni ArsitekturSeni arsitektur merupakan contoh sejarah sebagai seni yang keempat. Seni arsitektur terdiri atas candi, keraton, benteng, rumah adat, dan bangunan keagamaan lain. Bangunan tersebut memiliki nilai seni, sehingga kita membutuhkan imajinasi dan emosi untuk mengamati dan meneliti mengenai fungsi dan kegunaan bangunan seni arsitektur Pakaian AdatPakaian adat merupakan contoh terakhir sejarah sebagai seni dalam artikel ini. Pakaian adat merupakan pakaian yang menjadi simbol suatu daerah tertentu. Pakaian tersebut mengandung unsur seni dan unsur sejarah didalamnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing, pakaian tersebut merupakan warisan sejarah dari pendahulunya atau nenek moyangnya zaman Baru Sejarah SeniBerpijak kepada pemahaman tentang sejarah visual sebagaimana terurai di atas, persyaratan penting yang perlu dipenuhi untuk membangun sejarah seni dalam konstruk sejarah visual adalah digunakannya sumber visual sebagai sumber utama penulisan sekaligus sebagai objek kajian. Berbicara tentang sumber visual sebagai sumber rekonstruksi sejarah seni tidak terpungkiri bahwa sejarah seni kaya akan sumber visual, baik gambar bergerak maupun gambar tidak bergerak. Sumber visual dalam sejarah seni berupa gambar tidak bergerak di antaranya dapat berupa foto atau lukisan tentang artefak-artefak seni, baik yang berupa karya-karya seni, seperti patung, ukiran, cincin, gelang, kalung, anting, kacamata, topi, busana, hingga tata panggung, tata cahaya, serta interior dan eksterior gedung, maupun peralatan kesenian, seperti calung, angklung, goong, kecapi, gitar, gamelan, biola, lodang, tamborin dan rebana; foto dan lukisan tentang berbagai kegiatan kesenian, seperti pertunjukan tari, pentas musik, pentas drama, pentas wayang, dan teater; dan juga foto dan lukisan tentang para pelaku atau pegiat kesenian, seperti penari, pelukis, pemain drama, sastrawan, pemain gamelan, pemain angklung, pemain lodang, dan pemain berupa gambar bergerak dapat berupa film dokumenter tentang berbagai aktivitas kesenian dan tentang kehidupan para pelaku atau pegiat seni, wawancara dengan para tokoh atau pegiat seni, serta rekaman peristiwa kesenian, baik yang dimiliki secara pribadi maupun institusi, termasuk di dalamnya yang terdapat dalam berbagai media elektronik, baik televisi swasta maupun televisi dengan luasnya sumber visual yang tersedia untuk menggarap sejarah seni, hal itu berkorelasi juga dengan luasnya objek kajian yang dapat dipilih dalam merekonstruksi sejarah seni. Objek kajian yang dapat dipilih dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan wujud material seni, seperti peralatan musik, peralatan tari, peralatan lukis, peralatan panggung, peralatan teater, lukisan, lambang, busana pemusik, busana penari, busana pelukis, dan busana pemain teater serta wujud aktivitas berkesenian, seperti pertunjukan tari, pentas lagu, pentas musik tradisional maupun modern, aktivitas melukis, pentas puisi, pentas sajak, dan pentas objek kajian dipilih, hal lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah menetapkan parameter visual yang akan diamati. Penetapan paramater visual dalam merekonstruksi sejarah seni berkonstruk sejarah visual akan memberi panduan yang lebih terarah tentang elemen-elemen visual yang akan tahapan kerja rekonstruksi sejarah seni dalam konstruk sejarah visual pada dasarnya secara umum mengikuti tahapan kerja sebagaimana rekonstruksi sejarah pada umumnya, yakni, heuristik pengumpulan sumber, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam tahapan kritik, sumber sejarah yang dikumpulkan berupa sumber visual. Pengumpulan sumber dapat dilakukan secara konvensional maupun sumber secara konvensional dilakukan dengan cara mendatangi pusat-pusat informasi dan dokumentasi, seperti perpustakaan, lembaga kearsipan, dan kantor-kantor media televisi, baik swasta maupun pemerintah. Pengumpulan sumber secara nonkonvensional dapat dilakukan melalui internet dengan membuka laman-laman penyedia informasi, seperti dan tahapan kritik, dilakukan verifikasi terhadap sumber yang diperoleh. Untuk memperkuat verifikasi, baik gambar bergerak maupun tidak bergerak, seringkali diperlukan bantuan ilmu lain untuk mengetahui otentisitas dan kredibilitas sumber, baik untuk sumber yang diperoleh melalui pengumpulan data secara konvensional maupun nonkonvensional. Pendekatan ilmu komunikasi dan filologi dapat menjadi alternatif pilihan pendekatan untuk membantu optimalisasi kritik sumber interpretasi dilakukan dengan melakukan penafsiran terhadap fakta visual atau sumber visual yang telah lolos dalam tahapan kritik. Penafsiran terhadap fakta visual dapat diperkaya dengan bantuan pendekatan dari ilmu-ilmu lain, seperti ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu humaniora. Penggunaan pendekatan ilmu-ilmu lain dalam tahapan interpretasi akan menjadikan hasil yang diperoleh dalam tahapan ini tidak sekadar bersifat deskriptif, tetapi juga bersifat terakhir atau tahapan historiografi merupakan tahapan penulisan kisah sejarah atau history as written. Dalam tahapan ini terdapat dua model penyajian yang dapat dipilih, yakni sejarah visual yang disajikan secara tekstual atau dalam bentuk tulisan dan sejarah visual yang disajikan secara visual dalam bentuk gambar pertama, sejarah visual disajikan secara tertulis di atas media kertas sebagaimana sejarah konvensional pada umumnya. Perbedaannya objek kajian dan analisis berbasis pada sumber visual, umumnya sumber visual berbentuk gambar tidak bergerak. Dengan demikian, objek kajian yang tersaji secara visual direkonstruksi secara diakronik untuk melihat berbagai dinamika dan perubahan yang rekonstruksi visual bisa bersifat deskriptif naratif atau deskriptif analitis. Untuk membangun rekonstruksi sejarah yang bersifat deskriptif analitis maka jelas perlu dilakukan analisis terhadap objek kajian yang berbentuk visual tersebut. Model penyajian kedua, yakni sejarah visual yang disajikan dalam bentuk gambar bergerak. Dalam model kedua ini, sumber visual yang dijadikan objek kajian dapat berbentuk gambar bergerak maupun tidak bergerak tetapi hasil rekonstruksi disajikan secara visual dalam bentuk film dan tidak dalam bentuk tulisan di atas media yang dijadikan objek kajian hanya sumber visual berbentuk gambar bergerak, sejarah visual disajikan dalam bentuk film tentang berbagai dinamika yang terjadi berkaitan dengan objek kajian. Deskripsi atau eksplanasi tentang objek kajian dapat disampaikan dalam bentuk verbal atau teks yang terdapat dalam film. Namun, jika objek kajian berupa sumber visual dalam bentuk gambar bergerak, salah satu model rekonstruksi sejarah visual yang muncul adalah berupa rekonstruksi gambar bergerak secara diakronik. Deskripsi atau ekspalanasi substansi rekonstruksi tersaji secara tertulis dalam film ataupun tersaji secara demikian, sebagaimana halnya sejarah visual dalam model pertama, kata kunci rekonstruksi sejarah visual dalam model kedua adalah terjembataninya roh diakronik dalam penyajian sejarah secara visual. Sama halnya dalam model pertama, deskripsi yang diberikan dalam model kedua ini dapat berbentuk deskriptif naratif atau deskriptif konsep dan teori yang dapat digunakan dalam ilmu humaniora, khususnya ilmu seni rupa dan desain untuk menganalisis sumber visual adalah konsep dan teori tentang elemen, komposisi, dan isi. Melalui penggunaan konsep dan teori tentang elemen seni, sumber visual dapat dianalisis secara lebih komprehensif dari elemen-elemen yang dimilikinya, seperti line, shape, light, color, texture, mass, space, time, dan motion. Berkaitan dengan konsep dan teori tentang komposisi, sumber visual dapat dianalisis lebih komprehensif berkaitan dengan proportion, scale, unity, balance, rhytm, dan halnya dengan ilmu seni rupa dan desain, dalam ilmu seni pertunjukan juga dapat ditemukan konsep dan teori untuk membedah sumber visual. Melalui pendekatan ilmu seni pertunjukan, sebuah karya pertunjukan bisa dianalisis dari bentuk pertunjukan, struktur pertunjukan, materi lagu, maupun konteks pertunjukan. Melalui pendekatan seni tari, sumber visual juga dapat dibedah dari beberapa aspek, seperti isi dan misi, pelaku pertunjukan, tatacara dan struktur pertunjukan, koreografi dan karawitan, rias busana, dan tata dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang sejarah, mulai dari sejarah Indonesia sampai sejarah dunia. Grameds juga dapat menemukan buku pelajaran sejarah untuk menunjang pembelajaran di sekolah karena buku-buku di Gramedia sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang sejarah agar bisa memaknainya dengan penuh. Selamat hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Buku & Artikel TerkaitBACA JUGAKonsep Berpikir Sejarah, Ulasan Lengkap Cara Menganalisis Masa LaluPasca Proklamasi, Mengapa Bangsa Indonesia Harus Mempertahankan Kemerdekaan?Pengertian Periodisasi Tujuan, Jenis-Jenis, dan Faktor yang MemengaruhiPengertian Sejarah Unsur, Fungsi, dan ManfaatnyaSejarah dan Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi IndonesiaePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."Custom logAkses ke ribuan buku dari penerbit berkualitasKemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan AndaTersedia dalam platform Android dan IOSTersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisisLaporan statistik lengkapAplikasi aman, praktis, dan efisien Mengapa sejarah juga termasuk seni? Sejarah merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan. Selain itu, sejarah juga dianggap memiliki unsur seni. Oleh sebab itu, banyak sejarawan menilai bahwa sejarah adalah bagian dari seni. Adapun salah satu alasan sejarah dianggap sebagai seni adalah karena memiliki proses pengumpulan data dan informasi yang cukup panjang. Apakah sejarah itu termasuk seni? Sejarah sebagai seni berhubungan erat dengan cara penyampaian kisah sejarah dalam bentuk tulisan. Ketika mengkaji sejarah fakta-fakta sejarah sebaiknya melibatkan imajinasi sehingga fakta sejarah yang akan disampaikan menjadi lebih hidup, menarik, dan bermakna. Apa contoh sejarah sebagai seni? Seni pahat merupakan salah satu contoh dari sejarah sebagai seni. Seni pahat bisa kita jumpai pada beberapa peninggalan sejarah yang berupa candi-candi maupun arca. Apa saja unsur sejarah sebagai seni? Unsur dalam Sejarah Sebagai Seni Intuisi Sejarawan mempunyai naluri, intuisi, dan ilhan yang tepat agar bisa menuliskan genealogi sejarah secara objektif. Emosi Sejarawan melibatkan emosi dari pembaca ketika menulis kisah sejarah. Imajinasi Sejarawan mempunyai sisi imajinatif dalam menulis kisah sejarah. Lukisangua merupakan sebuah bukti sejarah kemampuan manusia pada zaman prasejarah mampu mencurahkan ekspresinya kedalam sebuah lukisan. 1. Lukisan Gua Sulawesi Selatan. Sumber: Marwati Djoened Poesponegoro (Sejarah Nasional Indonesia I, hal 188) Lukisan Ikan pada dinding Gua Lasitae, Pangkep, Sulawesi Selatan.

Bagi anda yang tertarik dengan segala sesuatu yang berbau seni dan paham hibah seni mungkin anda perlu mengetahui tentang hal-hal mendetail tentang seni. Dalam ilmu pengetahuan, mungkin pernah dibahas mengenai teori-teori, sejarah-sejarah yang berhubungan dengan ilmu waktu dulu ketika anda pernah sekolah pernah belajar mengenai materi tentang sejarah sebagai seni dan paham pekerjaan untuk lulusan sastra. Lantas apa sih sebenarnya maksud istilah sejarah sebagai seni itu? Mungkin bagi anda yang masih awam dalam ilmu seni, belum terlalu paham atau mungkin belum pernah mendengar sama sekali tentang istilah anda yang penasaran dan sekaligus ingin mengetahui tentang hal ini, maka anda tidak perlu khawatir. Mengapa demikian? Karena pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan sedikit ulasan mengenai sejarah sebagai seni dan penjelasannya serta pahami seni rupa cara yang bisa digunakan dalam menceritakan kembali suatu peristiwa-peristiwa dan fakta dalam sejarah, salah satunya adalah melalui seni. Di dalam menulis sejarah, seorang sejarawan harus memiliki seninya sendiri dalam menyajikan berbagai cerita-cerita mengenai sejarawan selalu ingin tulisan-tulisan yang ia buat mampu membuat para pembacanya seakan merasakan langsung peristiwa yang terjadi di masa lampau. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya tidaklah seorang sejarawan harus memiliki jiwa seni yang tinggi dalam menceritakan semua kisah-kisah sejarah. Maka saat ini ada istilah yang mengatakan bahwa sejarah sebagai seni. Lantas apa sih sebenarnya maksud dari sejarah sebagian seni itu? Baiklah langsung saja berikut ini merupakan sedikit ulasan mengenai sejarah sebagai seni dan penjelasannya, antara lainPengertian sejarah sebagai seniSejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu kemampuan menulis yang baik dan juga menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Jadi, sebenarnya istilah ini sangatlah melekat pada seorang yang berprofesi seni sejarawan di mana mereka sering kali menceritakan kisah-kisah dalam menulis kisah sejarah tersebut tentunya seorang sejarawan tidak sembarangan agar tulisan yang ia buat menjadi menarik untuk di baca. Oleh karena itu, seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah. Hal ini karena apabila hanya mementingkan data-data maka akan sangat kaku dan pembaca pun akan cepat sejarah sebagai seniSejarah sebagai seni adalah kemampuan seorang sejarawan dalam menulis dimana dalam kemampuan ini memiliki beberapa ciri. Perlu anda ketahui bahwa ada empat ciri yang terdapat dalam sejarah sebagai seni. Apa sajakah itu?Berikut ini merupakan penjelasan selengkapnya mengenai ciri-ciri sejarah sebagai seniIntuisi, yaitu kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung mengenai sebuah topik yang di yaitu luapan perasaan yang berkembang dan masuk ke dalam penulisan bahasa, yaitu cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk yaitu saya pikiran untuk mengembangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman demikianlah sedikit ulasan mengenai sejarah sebagai seni dan penjelasannya yang dapat saya sampaikan dalam artikel yang berhasil saya buat pada kesempatan kali ini. Terima kasih, karena sobat telah meluangkan waktu sejenak untuk sekedar membaca artikel yang saya buat saja dengan adanya artikel ini, saya dapat memberikan sedikit manfaat bagi sobat. Dan semoga melalui artikel ini pula, juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi maaf apabila ada kata-kata yang tidak sopan dan kurang berkenan di hati sobat dalam penulisan artikel ini. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, tentunya pada artikel-artikel saya selanjutnya. Sekian dan terima kasih.

Dilansirdari Ensiklopedia, sejarah juga termasuk seni hal ini karena dalam penulisan sejarahsejarah juga termasuk seni hal ini karena dalam penulisan sejarah melibatkan imajinasi, intuisi, emosi dan gaya bahasa bertutur yang khas. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. melibatkan para seniman yang memahami sejarah? Jawaban Sejarah juga termasuk seni. hal ini karena dalam penulisan sejarah Penjelasan Sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu karena ia menjadi sumber-sumber pengetahuan tentang apa yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa pada masa lampau itu disusun secara sistematis menggunakan metode kajian ilmiah, untuk apa menggunakan kajian ilmiah? Hal itu dikarenakan sejarah akan berpengaruh pada masa-masa yang akan datang, maka sangat perlu untuk mendapatkan kebenarannya. Sebagai ilmu, sejarah merupakan ilmu yang memiliki fungsi besar dalam meneliti dan menyelidiki kejadian-kejadian apa saja atau peristiwa apa saja yang dialami oleh manusia serta masyarakat pada masa lampau. Dalam melakukan penelitian sejarah, penguasaan metode ilmiah sangat diperlukan, tidak bisa asal dalam melakukan penelitian sejarah. Ini karena semua yang ditemukan kemudian akan menjadi sebuah ilmu yang menentukan kondisi pada masa-masa selanjutnya. Kesimpulan Pertanyaan sejarah juga termasuk seni. hal ini karena dalam penulisan sejarah kami memberikan jawaban dan penjelasan lengkap dan akurat. Karena, jawaban pertanyaan sejarah juga termasuk seni. hal ini karena dalam penulisan sejarah yang kami berikan telah melalui proses moderasi. Pertanyaan sejarah juga termasuk seni. hal ini karena dalam penulisan sejarah melewati proses pengkajian, dengan tujuan untuk menemukan jawaban paling relevan. Jadi anda jangan meragukan lagi jawaban dari pertanyaan sejarah juga termasuk seni. hal ini karena dalam penulisan sejarah yang kami berikan. Referensi Perlu Anda ketahui bahwa jawaban dan penjelasan diatas diambil dari berbagai sumber sebagai referensi, mulai dari situs google, bing, yahoo, dan yandex. Penulismenggunakan bentuk penelitian studi kasus karena mengangkat fenomena yang terjadi terhadap kesadaran pembelajaran sejarah saat ini. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dari sumber-sumber yang terdapat di perpustakaan, book shop, video-video pembelajaran di berbagai daerah. PertanyaanSejarah juga termasuk seni. Hal ini karena dalam penulisan sejarah ....Melibatkan para seniman yang memahami sejarahMelibatkan imajinasi, emosi, dan gaya bertutur yang khasDapat menjadi sumber penting bagi pembuatan film atau pementasanMemiliki alur atau jalan cerita yang menggerakkan emosi penelitinyaMerupakan hasil imajinasi, emosi, dan gaya bertutur para pelaku sejarahCSC. SianturiMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah sebagai seni berhubungan erat dengan cara penyampaian kisah sejarah dalam bentuk tulisan. Ketika mengkaji sejarah fakta-fakta sejarah sebaiknya melibatkan imajinasi sehingga fakta sejarah yang akan disampaikan menjadi lebih hidup, menarik, dan bermakna. Gaya bahasa yang khas dan menarik mnejadi unsur penting karena dapat menarik minat orang untuk membaca hasil penelitiannya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah sebagai seni berhubungan erat dengan cara penyampaian kisah sejarah dalam bentuk tulisan. Ketika mengkaji sejarah fakta-fakta sejarah sebaiknya melibatkan imajinasi sehingga fakta sejarah yang akan disampaikan menjadi lebih hidup, menarik, dan bermakna. Gaya bahasa yang khas dan menarik mnejadi unsur penting karena dapat menarik minat orang untuk membaca hasil penelitiannya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!27rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! qd0Jq.
  • eh0pft40m7.pages.dev/414
  • eh0pft40m7.pages.dev/561
  • eh0pft40m7.pages.dev/894
  • eh0pft40m7.pages.dev/108
  • eh0pft40m7.pages.dev/444
  • eh0pft40m7.pages.dev/235
  • eh0pft40m7.pages.dev/585
  • eh0pft40m7.pages.dev/930
  • eh0pft40m7.pages.dev/165
  • eh0pft40m7.pages.dev/639
  • eh0pft40m7.pages.dev/99
  • eh0pft40m7.pages.dev/630
  • eh0pft40m7.pages.dev/926
  • eh0pft40m7.pages.dev/154
  • eh0pft40m7.pages.dev/153
  • sejarah juga termasuk seni hal ini karena penelitian sejarah